Monday 28 November 2011

Setiap Manusia Adalah Pemimpin

Keputusan dalam diri seorang pemimpin haruslah mengandung sebuah seni dimana seni itu juga bagian dari sebuah manajemen. Pemimpin menentukan perubahan-perubahan di dalam pilihan yang dia ambil sedangkan manajemen itu mengatur apa yang telah menjadi putusan dari pilihan yang telah di ambil. Setiap manusia harus dan wajib memimpin dirinya sendiri. Kenapa setiap manusia harus dan wajib memimpin dirinya sendiri karena di dalam kehudupan di dunia entah itu kita sadari atau tidak semua manusia setiap hari melakukan dan membuat keputusan-keputusan untuk dirinya sendiri. Misalnya, ada seorang anak sekolah yang memutuskan berangkat ke sekolah 30 menit sebelum jam masuk sekolah, para orang tua yang akan berangkat kerja ke kantor 30 menit sebelum jam kerja harus sudah sampai di kantor, para wirausaha yang menyiapkan segala kebutuhan untuk usahanya, setiap manusia memilih menu untuk makan pagi, siang, malam, dll. Semua putusan di atas yang biasa di alami oleh banyak orang.

Sebelum memutuskan untuk memulai berwirausaha kita perlu memiliki tiang yang kuat. Yang dimaksud tiang disini adalah kita harus memiliki cukup uang untuk memenuhi standar hidup kita, agar dalam berwirausaha pikiran kita tidak terganggu oleh persoalan-persoalan pribadi. Dengan begitu dalam menjalankan usaha pikiran kita bisa fokus dan tidak berpikir ke yang lain. Dalam berwirausaha kita akan dihadapkan dengan banyak tantangan sehingga membutuhkan pikiran yang tenang supaya bisa merespon tantangan secara cepat. Karena pikiran manusia tidak bisa menampung beban yang terlalu banyak maka diperlukan manajemen pikiran. Sebelum menjalankan usaha kita perlu berhitung untuk mengurangi resiko tantangan. Misalnya, kita bisa hitung kebutuhan pribadi dalam 2 atau 3 bulan kedepan. Kebutuhan yang prioritas adalah pangan dan transportasi, kalau ini terpenuhi kita bisa fokus pada usaha yang sedang kita kembangkan. Untuk kebutuhan yang lain sementara kita tunda dulu.

Dengan berpikir seperti itu kita bisa fokus dalam tujuan yang telah kita pilih, cara tersebut baik untuk memaksimalkan pikiran kita. Kalau kita fokus dalam satu bidang pikiran kita akan membantu dan mencari cara supaya bidang tersebut maksimal. Fokus adalah kekuatan pikiran yang tidak bisa di anggap remeh. Fokus sama halnya dengan gairah, orang-orang yang memiliki gairah dalam satu bidang dia pasti fokus dalam menjalankan bidang itu. Disaat kita belajar untuk fokus ada aja tantangannya, misalnya, kita menemukan ide-ide baru dan minat mencobanya, diajak bermitra oleh teman, bosan dengan satu bidang karena belum menghasilkan sesuai harapan, tidak sabar, dll.

Dalam dunia usaha kita harus fokus dalam satu bidang, boleh menjalankan bidang lain dengan catatan bidang yang pertama sudah berhasil/ besar sesuai standart kita. Fokuslah dulu pada satu bidang kenapa, karena kalau kita fokus kepada banyak bidang kita akan capek dan hasilnya tidak bisa maksimal. Menjalankan satu bidang saja biasanya sudah dihadapkan dengan banyak tantangan, bagaimana kalau banyak bidang dan kita tangani sendiri tanpa bermitra dengan orang lain. Kalau fokus satu bidang dan kita kesulitan untuk menjalankan sendiri, kita bisa mencari mitra. Mitra itu bisa di awali dari teman dekat kita. Dalam bermitra carilah teman - teman dekat yang memiliki latar belakang yang berbeda supaya kita lebih kaya dalam membuat pilihan-pilihan. Dalam bermitra kita bisa menawarkan potensi diri kita masing-masing setelah itu kita tentukan bentuk kemitraannya.



1.Beranilah dan buatlah keputusan itu lebih baik dari pada tidak melakukan
putusan apapun
2.Tiang yang kokoh akan membuat kita lebih kokoh juga
3.Gairah adalah bentuk ke fokusan kita dalam menjalankan pilihan
4.Carilah mitra yang memiliki latar belakang yang berbeda karena disanalah kita akan
menemukan banyak pilihan
Publisher: SIULUNG - 23:24

Monday 14 November 2011

3P (Penyegaran, Pencerahan, Penyadaran)

Penyegaran untuk masyarakat yang mulai jenuh dengan kondisi dan keadaan sekarang ini. Semua orang akan mengalami itu dan bisa mengakibatkan tingkat stres yang tinggi. Hal itu terjadi ketika kita mengalami tingkat tantangan yang tinggi, tantangan yang dimaksud dimana tingkat kebutuhan dan pendapatan kita tidak seimbang dengan pengeluaran. Tingkat pengeluaran itu bisa meliputi biaya sekolah, kesehatan, bayar cicilan, makan, dll. Disaat kita mengalami hal tersebut pasti pikiran kita akan membantu kita yaitu dengan cara mencari jalan keluar untuk bebas atau mengurangi beban tersebut. Kita mencoba memikirkan cara bagaimana mendapatkan tambahan supaya tanggungan di atas bisa tertutup atau bisa segera di selesaikan. Pikiran seperti ini sangan benar sekali karena itu adalah sikap seorang pemimpin. Dengan awal pikiran itulah kita akan mulai melakukan tindakan yang berorientasi kepada hasil untuk meringankan dan menyelesaikan tantangan.

Seorang pemimpin sebelum memimpin orang banyak dia harus bisa memimpin dirinya sendiri, baru akan menjadi magnet bagi orang lain sehingga mereka mengikutinya. Keputusan di atas adalah sikap mengambil alih dimana dia memilih untuk memutuskan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan tantangan yang di hadapinya. Seorang pemimpin lebih banyak melakukan tindakan dan sedikit bicara.

Seorang pemimpin harus memiliki impian bukan mimpi, kenapa impian karena mimpi dan impian adalah dua hal yang berbeda. Impian dan mimpi memiliki perbedaan yang sangat tipis sehingga banyak orang yang terbuai oleh mimpi bukan impian. Perbedaan inilah yang akan coba kita diskusikan, karena hal ini yang membuat pandangan kita menjadi samar-samar tentang impian dan mimpi. Oke,.. mari kita bahas antara impian dan mimpi dan coba kita simak baik-baik perbedaan di bawah ini.

Mimpi adalah imajinasi atau angan-angan yang kita lakukan dan biasanya kita akan membayangkan hal-hal yang besar dan yang kita harapkan. Mimpi itu tidak ada tujuan atau target waktu seseorang untuk mencapai apa yang di harapkan. Berbeda dengan impian karena impian itu angan-angan yang besar yang memiliki target atau tujuan dan bisa dicapai dengan ukuran waktu tertentu. Inilah yang membedakan antara impian dan mimpi banyak paradigma salah yang berkembang di masyarakat. Seseorang yang memiliki impian dia akan mengejarnya sampai ujung manapun bisa juga tanpa ujung karena dia mengejar itu dengan ukuran waktu, sehingga orang yang memiliki impian dia banyak melakukan tindakan – tindakan dan sedikit bicara. Kita sering melihat motivator-motivator nasional atau internasional yang mengatakan kalau kita menginginkan sesuatu perjuangkan itu sampai titik darah penghabisan. Ada yang bilang kalau kita mau mencapai harapan kita, kita harus dekatkan diri kita dengan harapan itu, maksudnya begini kalau kita punya impian untuk beli rumah, kita harus datang ke tempat-tempat yang menjual rumah pegang rumah itu rasakan kenyamanannya dan minta daftar harga / cicilannya, lalu kita hitung kira – kira membutuhkan waktu berapa lama untuk bisa memilikinya. Semakin sering ini dilakukan semakin dekat pula kita ke dalam zona impian untuk kita raih.

Seorang pemimpin juga harus jeli melihat peluang dan dia juga harus membangun pondasi untuk dirinya sendiri supanya kuat menahan gempuran – gempuran pengaruh dari luar. Apabila seorang pemimpin itu memiliki usaha atau berbisnis maka dia juga harus membangun pondasi yang kuat agar bisa menang dalam persaingan yang sangat ketat di dunia bisnis. Bagi pemimpin yang akan masuk di dunia usaha kita harus mengunci tantangan. Yang dimaksud mengunci tantangan disini adalah kita harus berpikir bagaimana memulai usaha dengan 0 Rp. Yang dimaksud 0 Rp disini tidak melaui pinjaman dari pihak manapun atau mengajukan proposal usaha dengan maksud untuk mendanai suatu ide usaha dengan kosekuensi yang kita tawarkan adalah bagi hasil usaha. Kalau kita bisa melihat di sekeliling kita itu banyak ide-ide usaha yang bisa kita lakukan dan yang pasti bisa di jalankan dengan modal 0 Rp. Contohnya usaha EO, Iklan, Kuliner, Loundri, dll. Mari kita berpikir dari contoh usaha di atas ide apa yang bisa kita ambil dan manfaatkan untuk mulai menjalankan usaha dengan modal 0 Rp. Untuk memulai ide ini Anda bisa melakukan dengan cara Anda menarik uang di depan supaya kebutuhan untuk memulai usaha ini bisa tertutup dulu dan yang paling penting semua itu sudah di perhitungkan di awal untung ruginya. Seorang pemimpin usaha harus memiliki banyak sudut pandang supaya ide-ide baru atau prgram-program yang akan di terapkan di dalam usaha banyak pilihan.

Saat kita memiliki ide untuk memulai usaha segeralah dimulai. Dalam perjalanan usaha nanti kita akan menemukan tantangan, misalnya: untuk mengembangkan usaha kita menemukan ide-ide baru atau menciptakan nilai tambahan agar usaha kita menarik untuk orang lain. Di saat ide baru itu muncul kita juga berpikir bagaimana carnya untuk menjalankan ide baru tersebut dan pasti membutuhkan tambahan uang. Padahal uang kita saat itu pas atau tidak ada uang untuk menjalankan ide tersebut. Ketika kita menemukan tantangan seperti itu, apa yang akan kita lakukan. Biasanya kita akan cari tambahan uang agar bisa menjalankan ide tadi, bukan. Sering kali yang kita lakukan untuk mendapatkan uang dengan cara pinjam ke teman, bank, saudara, orang tua, dll. Apakah dengan cara ini Anda akan melakukannya. Kalau Anda melakukan cara seperti itu, Anda pasti menambah tantangan dalam dunia usaha yang sedang Anda bangun. Anda memikirkan bagaimana cara untuk segera melunasi hutang-hutang tadi bukan. Sebelum Anda melakukan keputusan tersebut, masri kita kembali tentang ide baru yang akan kita masukan di dalam bisnis untuk nilai tambah tadi. Ingat kalimat mengunci tantangan yang ada di atas, itu kata kunci yang harus kita pegang. Kalau kita punya ide-ide baru, yang harus kita lakukan adalah kita lihat dulu apakah ide-ide tadi bisa dijalankan tanpa mengeluarkan biaya sekecilpun atau 0 Rp. Kalau itu tidak bisa, maka yang harus kita lakukan adalah menunda menjalankan ide-ide baru tersebut, bahkan kalau diperlukan untuk dihilangkan, kita hilangkan. Yang dimaksud dengan dihilangkan di sini, kita simpan ide-ide tadi dan didalami untuk mencari cara supaya bisa dijalankan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun atau 0 Rp. Kalau itu tidak bisa juga, kita biarkan saja ide-ide tadi. Kita mencari ide-ide baru lagi dengan prinsip yang bisa dijalankan dengan modal 0 Rp.

Ada sebuah cerita dan mungkin ini bisa dijadikan ide untuk menjadikan usaha kita lebih baik. Ide ini tidak mengeluarkan uang sepeserpun malah meningkatkan pendapatan. Ceritanaya begini misalnya, Anda seorang pedagang, katakanlah Anda pedagang nasi goreng keliling dengan menggunakan gerobak dorong atau menggunakan motor yang belakangnya didesain untuk jualan nasi goreng. Sebelum Anda benar-benar jualan hal yang harus Anda lakukan adalah Anda siapkan dulu semua peralatan untuk berjualan misalnya panci, wajan, kompor, dll. Anda tata rapi semua itu di gerobak yang telah Anda siapkan tadi, lalu Anda mulailah keliling dengan gerobak yang telah Anda isi peralatan atau perabotan untuk memasak. Setiap pagi Anda tata gerobak itu seperti Anda sudah benar-benar berjualan dan Anda terus keliling memakai gerobak tadi. Anda bisa melakukan hal itu 1 minggu, 2 minggu atau 1 bulan berturut - turut dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Disaat Anda keliling nanti pasti ada yang bertanya dan setiap ada orang yang bertanya Anda cukup menjawab maaf nasi gorengnya sudah habis, silahkan Anda lakukan seperti itu berturut - turut selama jangka waktu yang telah Anda tetapkan. Orang yng mendengar atau melihat ini pasti punya persepsi kalau nasi goreng Anda pasti enak karena selalu habis dan orang yang melihat atau mendengar tadi juga penasaran untuk ingin memcicipi masakan nasi goreng Anda. Nah ini saatnya Anda memulai untuk memasak dan mengantar pesanan.

Kreatifitas dan inofasi sangat melekat di diri seorang pemimpin apabila dia memimpin sebuah usaha. Kenapa seperti itu karena seorang usahawan memiliki tantangan yang besar sehingga dibutuhkan pemikiran-pemikiran seperti itu.
Seorang usahawan yang sukses dia harus menguasai tiga faktor penting yang terus didalami dan diterapkan dalam kehidupan. Menurut Jerry Clark (seorang pelatih performance) ada tiga faktor penting dan ini sangat relevan dengan apa yang kita diskusikan ini.

Tiga faktor itu adalah komunikasi internal, komunikasi eksternal dan pengetahuan teknis yang dibutuhkan. Mari kita kupas satu persatu yang disebut komunikasi internal adalah kemampuan seseorang usahawan dalam berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Komunikasi eksternal adalah kemampuan seseorang berkomunikasi dengan orang – orang di sekitarnya. Pengetahuan teknis adalah kemampuan seseorang menguasai keahlian-keahlian yang dibutuhkan di dalam profesinya. Untuk menguasai tiga faktor ini membutuhkan waktu yang cukup lama kemungkinan 1 – 2 tahun untuk dapat mempelajari secara penuh, mengetahui dan mengerti sesuatu.

Ada seorang ahli strategi perang di China yang mengatakan begini; kenali dirimu, kenali lawanmu maka dalam 100 pertempuran Anda tidak akan pernah kalah. Kalimat ini juga sangat relevan dengan bidang apapun entah itu pengusaha, profesional, pegawai, dll.

Pola pikir seperi inilah yang harus terus dikembangkan dan dimiliki bagi seorang usahawan atau seorang pemimpin dia harus mengenali dirinya, orang lain lalu pengetahuan-pengetahuan untuk mendukung impiannya. Mungkin tanpa kita sadari kita sudah melakukan hal tersebut atau malah kita belum pernah berpikir tentang hal tersebut. Kalau itu yang terjadi mari kita koreksi diri kita masing-masing sehingga bisa konsisten mempelajari dan menerapkannya di dalam kehidupan khususnya di dunia usaha.
Publisher: SIULUNG - 00:20
 

 

Perusahaan Mitra

beberapa karyawan ikut nabung di prudential